MATERI I
BERPIKIR
KRITIS
Kegiatanmenggunakanakalbudiuntukmemutuskansesuatusecaraintelektual.
Faktor yang
mempengaruhi:
1.
Pengalaman
:masalalu yang menjadihikmah
2.
Persepsi
:opiniseseorang yang disampaikandanbelumtentubenaradanya
3.
SINA (sistem, nilai,
asumsi) : trek, moralitas, batas, norma, etika
4.
Nilai
:bersifatsubjektif, abstrak.
5.
Data
:bersifatpentingdanilmiah
6.
Pengamatan
Kesalahanberpikir:
1.
Terpengaruhemosi/
perasaan
2.
Ambigu
(penafsiranganda)
3.
Data tidaksesuai
4.
Over generalisasi
(hiperbolis)
Berpikirkritis
:sukamempertanyakansesuatu, selaluingintahu, tidakmudahpercaya.
1.
Apatis :cuek
2.
Skeptis
:ikutmerasakan, tapitidakbertindak
3.
Kritis :merasakan,
responsif, aktif
Perluinformasidari
:
1.
Pengalaman
2.
Pernyataanseseorang
3.
Pertanyaan,
menemukanjawaban
Kesimpulan:
1.
Seringmenggalifakta
2.
Memilihalternatif
3.
Pikirkandampak
yang mungkintimbul
4.
Menjatuhkanpilihan
alurberpikir :
·
pengenalanpersepsi
·
mencaripangkalpikir
·
menghubungkanpagkalpikir
·
menarikkesimpulan
macam-macamberpikir:
1.
berpikirgegabah :
tidak hati2, teledor
2.
berpikirlogis :
kegiatanberpikirmenurutpolatertentu, tegasnyamenurutlogikaberpikir
(deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-konkrit; apriori-aposteriori)
3.
berpikirkritis
MATERI II
PRESEPSI
Persepsi merupakan proses yang
terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat
mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito). Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan
penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga
didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam
diri individu (Davidoff). Persepsi ialah
interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower).
Persepsi merupakan suatu proses pengenalan
maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu (Gibson).
Persepsi juga mencakup konteks
kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social
merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk
mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik
mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang
yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek
persepsi tersebut (Lindzey & Aronson).
Persepsi merupakan proses pemberian
arti terhadaplingkungan oleh seorang individu (Krech).
Persepsi merupakan suatu proses yang
dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri
individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya
melalui indera-indera yang dimiliki.
Kalau dilihat, banyak sekali
definisi dari persepsi. Memang setiap orang memiliki persepsi yang
berbeda-beda, dan semua itu tidak ada yang salah. Faktor yang mempengaruhi
persepsi :
1. Internal : sikap, perhatian kebiasaan, kemauan,
set(ekspektasi).
2. Eksternal : stimulus, lingkungan, pendidikan.
Persepsi yang baik adalah persepsi yang mampu melihat
suatu hal secara keseluruhan.
MATERI III
BERBICARA EFEKTIF
Kata-kata yang keluar dari seseorang
sangatlah mudah untuk dilakukan. Setiap manusia mampu mengeluarkan kata-kata
(berbicara) dengan mudah (kecuali tunawicara), tetapi berbicara efektif kepada
seseorang sangat sulit untuk dilakukan, apalagi berbicara di depan umum.
Berbicara di depan umum suara yang dikeluarkan membutuhkan teknik-tekniknya
supaya tidak salah ketika mengungkapkan kata-kata serta tidak monoton dan
membosankan.
Seseorang yang berbicara tidak
dipengaruhi oleh suara, tetapi dipengaruhi oleh kemampuan untuk mengeluarkan
suara. Walaupun memiliki suara yang begitu bagus, terkadang ia tak bisa untuk
berbicara efektif. Tetapi terkadang ada seseorang yang tidak memiliki suara
bagus, dapat melakukan pembicaraan yang efektif dengan orang lain ataupun kelompok
orang.
Secara sederhana berbicara dapat
diartikan sebagai kata-kata yang keluar dan diucapkan melalui suara. Sedangkan
istilah kata dalam bahasa indonesia diambil dari bahasa sansakerta yaitu
”katha” yang artinya “bahasa”, “cerita” atau “dongeng”. Dalam bahasa Indonesia
terjadi penyempitan arti semantis menjadi “kata”. Menurut siswanto sutojo
menyatakan bahwa: ”Kata adalah alat utama untuk berbicara secara efektif”.
Menurut Bunga Ayesha menyatakan
bahwa: ”Berbicara dikategorikan sebagai keterampilan berbahasa lisan”. Sedangkan
dalam kamus besar Bahasa Indonesia tertulis bahwa berbicara adalah : ”berkata,
bercakap, berhasa atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan dan
sebagainya) atau berunding”.
Tarigan berpendapat bahwa : ”Berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”. Hal ini senada
dengan pendapatnya Mulgrave yang menyatakan bahwa: ”Berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata-kata untuk mengekspresikan
pikiran”.
Jadi pada prinsipnya berbicara dapat
dikatakan efektif apabila suara yang dikeluarkan dapat didengar dengan jelas
(artikulasi kata jelas) dan cara menyampaikannya pun tidak terlalu cepat serta
tidak monoton yang nantinya akan membuat kebosanan dalam mendengarkannya.
MATERI IV
AKU ( AMBISI KENYATAAN USAHA )
AKU adalah
singkatan dari kata AMBISI, KENYATAAN, dan
USAHA. Beberapa dari rekan-rekan
mungkin sudah pernah mendapatkan materi ini dari pelatihan ataupun seminar. 3
hal ini saling berkaitan satu sama lain. Dan ini bisa menjadi media introspeksi
kita, tentunya untuk membantu pencapaian hasil yang lebih maksimal.
A M B I S I
Ambisi
bisa diartikan sebagai keinginan yang besar untuk memperoleh atau mencapai
sesuatu. Ketika
kita memiliki suatu goal atau tujuan di akhir, maka pertanyaan berikutnya
seberapa besar keinginan kita untuk mencapainya. Mereka yang hanya sekedar-sekedar
saja dalam menginginkan goalnya tentu saja pada akhirnya yang dicapai juga
hanya sekedar-sekedar, tidak bisa maksimal. Lantas apa bedanya ambisi dengan
motivasi? Jika ambisi adalah keinginan yang begitu kuat untuk mencapai sesuatu,
maka motivasi adalah hal-hal yang mendorong kita untuk mewujudkan ambisi itu
tadi. Ambisi tanpa motivasi biasanya hanya akan tumbang di tengah jalan.
Hubungan antara goal, ambisi, dan
motivasi bisa dianalogikan seperti ketika kita hendak bepergian ke suatu
tempat, katakanlah Dream City. Maka Dream City bisa dibilang sebagai goal. Nah,
letak ambisi adalah pada keinginan kita. Kita bener-bener ingin atau tidak
pergi ke Dream City. Sedangkan motivasi lebih kepada bahan bakar atau
perbekalan. Cukup ngga sih, bekal kita untuk pergi ke Dream City. Kalau bekal
habis di jalan ya wassalam…
K E N Y A T A A N
Goal ada, ambisi besar, tapi kenyataan yang ada tidak
mendukung akan sulit untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu kita perlu
mengenali kenyataan yang ada pada diri kita. Sudah sesuaikah dengan ambisi
kita? Jangan-jangan cuma ambisinya saja yang besar.
U S A H A
Usaha
dalam konteks materi AKU adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai ambisi. Mari coba kita kaitkan dengan point kedua, yaitu
kenyataan. Pada saat kita menganalisis kenyataan yang ada, maka akan kita
dapati beberapa kelemahan yang mungkin menjadi penghalang dalam pencapaian suatu
ambisi. Disini ada 2 sikap yang bisa kita ambil. Pertama adalah mengganti ambisi dan goal yang sudah ditetapkan. Kedua adalah mencari solusi atas
kekurangan tersebut, dan menjadikannya kekuatan untuk mendukung kita mencapai
goal.
Biasanya, ketika kita sudah sangat
menginginkan sesuatu, sangat jarang langkah pertama ditempuh. Namanya juga
sangat menginginkan sesuatu, tentu tidak bisa begitu saja mengubahnya.
Sayangnya, masih banyak juga yang pada akhirnya terjebak dalam angan-angan
palsu, ambisi yang tidak tercapai. Menginginkan sesuatu, tapi karena kenyataan
tidak mendukung lantas menyerah. Ambisi dan goalnya sih tetap, tapi usahanya
itu loh.
MATERI V
MENDENGAR AKTIF
Aktif, mendengar efektif, merupakan kebiasaan, sebagaimana
dasar komunikasi aktif. Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang Anda
dengarkan, meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan tujuan untuk
mengerti apa yang ia katakan. Sebagai pendengar, Anda kemudian harus mungkin
mengulang kembali dengan kata-kata Anda sendiri apa yang mereka katakan tentang
kepuasan mereka. Ini tidak berarti Anda setuju, tetapi cenderung pada, mengerti
apa yang mereka katakan.
Sekarang : bagaimana tentang Anda, sebagai pusat, pendengar? Siapkan diri
dengan sikap yang positif.
- Konsentrasikan perhatian Anda pada subyek.
Berhenti
dengan kegiatan yang tidak ada hubungannya sebelum berorientasi dengan
diri Anda pada pembicara atau topik (pokok persoalan).
- Pertimbangkan secara mental apa yang Anda sudah
ketahui tentang subyek..
Aturlah
berdasarkan materi terdahulu dalam kaitan dengan pengembangan selanjutnya.
(pelajaran-pelajaran sebelumnya, program televisi, artikel surat kabar,
web sites, pengalaman hidup yang nyata sebelumnya, dan seterusnya)
- Menghindarkan Gangguan
Tempatkan
diri Anda secara tepat dekat dengan pembicara.
Menghindarkan gangguan dari ( sebuah jendela, tetangga yang cerewet,
ribut, dan seterusnya).
- Mengakui keadaan suatu emosi
Menangguhkan
emosi sampai nanti, atau berpartisipasi secara pasif kecuali kalau Anda
dapat mengendalikan emosi.
- Kesampingkan prasangka Anda, pendapat Anda.
Anda
sekarang belajar apa yang dikatakan pembicara , tidak cara lain di
sekitar.
Mendengar secara aktif
- Menjadi arah lain; berkonsentrasi pada
komunikasi dengan orang
Ikuti
dan pahami pembicara sebagaimana kalau Anda berjalan dengan sepatu mereka.
- Dengar dengan telinga Anda tetapi juga dengan
mata dan pengertian lain.
- Hati-hati: menjawab secara lisan bagian-bagian
di dalam pembicaraan.
Biarkan
argumentasi atau presentasi berlangsung sesuai dengan pelajaran.
Jangan Anda menyatakan setuju atau tidak, tetapi mendorong melatih
pikiran.
- Melibatkan:
Secara
aktif menanggapi mengarahkan pertanyaan
Gunakan posisi tubuh Anda ( misalnya, bersandar ke depan) dan perhatian
pada dorongan dan tanda yang menarik dari pembicara
MATERI VI
SRK (SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI)
Sasaran
adalah sesuatu yang ingin dituju baik individu maupun kelompok.Dalam mencapai
sasaran mengikuti konsep SMART (specific, measurable, achieveable, result
oriented, timely)Resiko adalah kemungkian untuk bertemu dengan sesuatu yang
tidak diinginkan. Konsekuensi adalah hasil yang didapatkan setelah melakukan
sebuah perbuatan di waktu yang lain. Manfaat SRK diantaranya : terbentuk pola
pikir prestatif dan pedoman.
MATERI VII
PENGENALAN DIRI
Pengenalan
diri adalah kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada
pada dirinya shingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang
muncul baik dari dalam maupun dari luar. Berdasarkan pengetahuan diri dan orang
lain, daerah dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah publik, daerah buta, dan
daerah yang tidak diketahui.
Ada empat macam golongan manusia, yaitu Sanguinis (popular), plegmatis (damai),
Korelis (kuat), dan melankolis (sempurna).
Sifat dapat berasal dari keturunan, lingkungan, dan juga kehendak bebas.
MATERI VIII
PENGEMBANGAN DIRI
Waktu adalah sesuatu yang sangat penting, namun penggunaannya terkadang
sia-sia. Penyebab kurangnya pengaturan waktu di antaranya merasa diatur orang
lain dalam pengaturan jadwal dan harus dipatujhi serta melakukan kegiatan yang
tidak penting untuk dilakukan. Dalam pengaturan waktu perlu menggunakan kuadran
waktu yang menentukan skala prioritas.
Kuadran Penting Tidak penting
Mendesak Kuadran 1 Kuadran 3
Tidak mendesak Kuadran 2 Kuadran 4